Tetapi narasi jadi lain, begitu hingga dirumah. Pada hari itu juga, waktu saya tengah menelphone satu diantara kolega paling baik saya, dengan bhs begitu lembut serta santun untuk meraih simpati kolega saya itu, tiba2 anak lelaki saya berdiri diam-diam di belakang saya. Waktu saya berbalik,
hampir saja membuatnya jatuh. " Minggir!!! Main sana, ganggu saja!!! " teriak saya dengan emosi. Ia
Lantas kulihat anak-anakku menangis dipangkuan istriku, yang kecil berusaha menggapai2 jenazahku meminta saya bangun, tetapi istriku menghalaunya. istriku pingsan berkali-kali, saya tak pernah lihat dia sekacau itu.