Seperti yang dibuktikan dalam percakapan antara seorang suami dan psikolog di bawah ini. Semoga bisa menjadi renungan untuk seluruh suami di dunia ini.
Percakapan antara Suami ( S ) dan Psikolog ( P )
P : Apa yang anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup Pak?
S : Saya bekerja sebagai akuntan di sebuah bank
P : Istrimu ?
S : Tidak bekerja hanya seorang ibu rumah tangga
P : Siapa yang mbuat sarapan utk keluargamu di pagi hari?
S : istri saya sebab dia tidak bekerja
P : Jam berapa dia bangun untuk menyiapkan sarapan ?
S : Jam 5 karena dia membersihkan rumah dulu sebelumnya
P : Bagaimana anakmu berangkat sekolah?
S : Istri saya yang antar anak-anak karena dia tidak bekerja
P : Setelah mengantar anak apa yang dia lakukan?
S : ke pasar lalu pulang ke rumah masak dan mencuci pakaian, karena yah anda tau kan dia
tidak bekerja P : Apa yang anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup Pak?
S : Saya bekerja sebagai akuntan di sebuah bank
P : Istrimu ?
S : Tidak bekerja hanya seorang ibu rumah tangga
P : Siapa yang mbuat sarapan utk keluargamu di pagi hari?
S : istri saya sebab dia tidak bekerja
P : Jam berapa dia bangun untuk menyiapkan sarapan ?
S : Jam 5 karena dia membersihkan rumah dulu sebelumnya
P : Bagaimana anakmu berangkat sekolah?
S : Istri saya yang antar anak-anak karena dia tidak bekerja
P : Setelah mengantar anak apa yang dia lakukan?
S : ke pasar lalu pulang ke rumah masak dan mencuci pakaian, karena yah anda tau kan dia
P : Sore hari sepulang kerja apa yang anda lakukan?
S : saya istirahat. Lelah krn mengerjakan tugas saya seharian di kantor
P : Terus, istrimu ngapain dong?
S : dia menyiapkan makan, nyuapin anak-anak, nyiapin makan saya, nyuci piring, membersihkan rumah, mengantar anak-anak tidur
✔Menurut anda siapa yang paling banyak melakukan aktifitas ??