Lama benar saya tidak bertemu dengan Ariffin . Rasanya sudah lebih tujuh tahun sejak kawan lama saya itu di arahkan mengajar di Johor . Karena itulah , ketika dia datang ke kantor saya pagi itu , saya Merasa terlalu heran ." Eh , makin kurus nampak . Diet ? " Kata saya setelah mempersilakannya duduk .
" Tak ada . biasa guru sekarang ini macam - macam pekerjaanya . Kurikulumlah , kokurikulumlah , sukanlah . badan gemuk pun bisa jadi Tinggal tulang , " balas Arifin ." Lihat ini ustaz , baju pun dah menggelebeh . Celana pun longgar , " Tambah Arifin sambil menarik lengan baju untuk menunjukkan betapa kurusnya dia dan besarnya baju yang di pakai .Setelah bertanya itu ini dan menggodanya sedikit , saya bertanya Arifin tentang hajatnya datang menemui saya .
Tiba - tiba saja Muncul , pasti ada hajat yang ingin di sampaikan ." Orang rumah saya sakit , ustaz " , kata Arifin ." Patutlah aku lihat kamu lain kayak tadi . Ketawa pun tidak, . Sakit apa ? " Saya bertanya . Agak lambat Arifin menjawab . Dia menarik nafas , kemudian meraup muka dan seterusnya bersandar di kursi . Setelah itu disorotnya mata saya dalam - dalam ." Entahlah . " Katanya perlahan ," Lima tahun lalu tiba - tiba saja badan dia melepuh - lepuh . Di kaki , paha , perut , dibelakang . penuh dengan lecet macam orang terkena air panas , " kata Arifin .Tambahkan teman lama saya itu , dia telah membawa istrinya , Niza , ke Seluruh rumah sakit dan klinik , namun obat yang di beri oleh dokter tidak Dapat meredakan penyakitnya ." Sakit apa , dokter pun tak tau , " tambahnya ." Dah pergi berobat ? " Saya bertanya ." Dah , tapi macam - macam katanya . Duit banyak habis , waktu terbuang , tapi sakitnya tak juga sembuh , " jelas Arifin .