Berdasarkan Informasi yang berhasil dihimpun serta kesaksian sejumlah sahabat korban aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum guru yang mengajar mata pelajaran matematika ini, bermula ketika korban dengan sengaja mengejek guru tersebut, dengan langsung memangil nama tanpa menggunakan sapaan pak, Rabu (11/10/2017).
” Pas jam belajar kami pas tuh belajar olahraga, Rama ni lewat di depan kelas pas pak guru tu dia manggil nama pak guru tuh, “Main”. Sudah tu guru itu, mencari siapa murid yang manggil namanya. Lalu Rama mengaku dia yang memanggil, pas itulah langsung ditampar dan dipukul serta di lantek (dibenturkan) kepala ke dinding,” ucap Agus, teman korban seperti dilansir Bangkapos.
” Pak Ma’in mukulnya di belakang kelas 8B. Saya bilang sudah pak, masih kecil. Jangan tampar lagi, sudah itu, siswa itu dibawa langsung ke kantor,” tambahnya. Sementara itu, ibu korban, Nia mengaku tidak terima atas perlakuan oknum guru tersebut, yang menyebabkan anaknya harus dirawat di rumah sakit lantaran pingsan terkena pukulan.
” Saya juga sempat bawa anak saya ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Pukesmas) Air Itam dan mendapat oksigen. Karena khawatir anak saya mengaku pusing kami membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah. Saya belum tahu apa masalah pastinya. Cuma, kalau misalnya karena anak saya nakal, saya sebagai ibunya meminta maaf. Tapi, tidak semestinya anak saya dianiaya seperti ini. Sebagai orang tua, saya tidak terima,” ucapnya. (neny)